MyCardia

Tanda Detak Jantung Normal dan Penyakit yang Menyebabkan Detaknya Terganggu

Hidup Sehat
Tanda Detak Jantung Normal dan Penyakit yang Menyebabkan Detaknya Terganggu

Detak jantung normal dapat menjadi penanda kesehatan tubuh Anda. Saat detaknya tidak beraturan, entah itu terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa menjadi tanda adanya gangguan atau penyakit pada jantung Anda.

Umumnya detak jantung bisa berubah dari menit ke menit sesuai dengan kondisi Anda. Menurut British Heart Foundation, detak jantung normal saat orang istirahat antara 60 hingga 100 detak per menit (bpm). Selain kondisi kesehatan, usai juga mempengaruhi detak jantung Anda.

Berikut ini kisaran detak jantung normal dari bayi baru lahir hingga dewasa, antara lain:

  • Bayi baru lahir (lahir sampai 4 minggu): 100 - 205 bpm.
  • Bayi (4 minggu hingga 1 tahun): 100 – 180 bpm.
  • Usia 1 tahun hingga 3 tahun: 98 - 140 bpm.
  • Usia 3 tahun hingga 5 tahun: 80 - 120 bpm.
  • Usia 5 tahun s/d 12 tahun): 75 - 118 bpm.
  • Remaja (13 tahun hingga 18 tahun): 60 - 100 bpm.
  • Dewasa (usia 18+): 60 - 100 bpm.

Sementara itu, detak jantung akan lebih cepat ketika olahraga dan itu dianggap masih wajar. Detak jantung normal saat olahraga antara 130 sampai 150 bpm. Ini bisa terjadi karena jantung memompa lebih banyak darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Cara menghitung detak jantung

Pertanyaan yang mungkin sering muncul bagaimana cara menghitung detak jantung sehingga tahu itu normal atau tidak?

Jangan khawatir, Anda bisa menghitungnya sendiri tanpa bantuan medis. Ini sangat membantu mengenali perubahan detak jantung Anda sehingga saat ada yang tidak normal bisa langsung berkonsultasi pada dokter.

Detak jantung adalah seberapa cepat jantung berdetak pada waktu tertentu. Sedangkan denyut nadi adalah bagaimana Anda bisa merasakan detak jantung itu. Namun baik detak jantung maupun denyut nadi menandakan hal yang sama.

Cara paling mudah untuk mengetahui detak jantung adalah pada urat nadi di leher dan pergelangan tangan. Letakkan jari di leher atau pergelangan tangan tempat denyut nadi terasa. Hitung denyut nadi selama 60 detik.

Gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui detak jantung normal Anda:

  • Hitung detak jantung selama 10 detik, kalikan enam.
  • Hitung detak jantung selama 15 detik, kalikan empat.
  • Hitung detak jantung selama 30 detik, kalikan dua.

Angka yang Anda dapatkan dari ketiga metode di atas adalah detak jantung per menit (bpm).

Penyakit yang menyebabkan detak jantung tidak normal

Ada banyak faktor yang mempengaruhi detak jantung, antara lain:

  • Usia
  • Tingkat kebugaran dan aktivitas fisik
  • Merokok
  • Memiliki penyakit kardiovaskular, kolesterol tinggi atau diabetes
  • Suhu udara
  • Posisi tubuh (berdiri atau berbaring)
  • Emosi
  • Ukuran badan
  • Obat-obatan.

Selain faktor di atas, kondisi seperti demam, dehidrasi, kecemasan dan penyakit pada jantung yang menjadi penyebab detak jantung berubah.

Penyakit pada jantung yang mempengaruhi detak jantung adalah aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia ini yang membuat detak jantung tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.

Aritmia ini terjadi ketika sinyal listrik mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik. Pensinyalan yang salah menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur.

Berikut ini jenis-jenis aritmia yang sering terjadi:

  1. Takikardia

Takikardia terjadi saat detak jantung terlalu cepat yakni lebih dari 100 bpm saat Anda istirahat. Apalagi ditambah dengan muncul gejala seperti pusing, pingsan, sesak napas, sakit dada, dan jantung berdebar.

Kondisi ini ada yang ringan hingga dapat membahayakan nyawa jika tak segera ditangani. Perawatan untuk takikardia mulai dari obat-obatan, tindakan medis ablasi jantung hingga penempatan defibrillator kardioverter implan (ICD).

  1. Bradikardia

Bradikardia adalah kebalikan dari takikardia di mana detak jantung lebih lambat kisaran di bawah 60 bpm. Sering terjadi pada usia di atas 65 tahun. 

Buat sebagian orang, kondisi ini tidak masalah namun tetap bisa berbahaya karena bisa membuat jantung tidak memompa cukup darah. Gejala yang mungkin dirasakan sesak napas, kelelahan, kebingungan, susah konsentrasi, bermasalah dengan ingatan, dan perubahan perilaku.

Bradikardia terkadang tak memerlukan pengobatan jika tak memiliki gejala. Jika kondisinya disebabkan masalah medis lain maka dokter cukup mengobati kondisi tersebut. Meski terkadang bradikardia juga membutuhkan pemasangan alat pacu permanen.

Selain aritmia, kondisi lain yang bukan penyakit jantung atau peredaran darah yang bisa menyebabkan perubahan detak jantung antara lain infeksi, anemia, atau penyakit kelenjar tiroid.

Tips agar jantung tetap sehat

Penting untuk memiliki jantung yang sehat agar detak atau denyutnya normal. Berikut ini beberapa tips agar jantung tetap sehat, antara lain:

  • Hindari stres
  • Berhenti merokok
  • Batasi konsumsi kafein, alkohol dan minuman berenergi
  • Menjaga berat badan ideal
  • Rutin olahraga
  • Gaya hidup sehat termasuk menjaga pola makan.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Tidak semua perubahan detak jantung dari normal menjadi tidak teratur menandakan suatu penyakit. Baru ketika detak jantung Anda konsisten tidak beraturan, terlalu cepat dan terlalu lambat dalam waktu yang lama, apalagi diiringi gejala pusing atau pingsan, lebih baik Anda konsultasi ke dokter.

Eka Hospital bisa menjadi rumah sakit pilihan yang tepat karena memiliki dokter spesialis berpengalaman dalam menangani aritmia atau gangguan irama jantung.

Di Eka Hospital juga memiliki Unit Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah atau Unit Kardiovaskuler (Cardiovascular Unit) bernama MYcardia. Di sini menawarkan layanan lengkap untuk berbagai kasus gangguan jantung dan pembuluh darah. Termasuk Aritmia center.

Beberapa tindakan untuk keluhan aritmia antara lain:

  • Electrophysiology study (EP Study)
  • Conventional ablation (2D)
  • 3D Mapping ablation
  • Cryoablation
  • HOCM septal ablation

Mengenai Ablasi Beku (Cryoablation) di Eka Hospital membuat tindakan ablasi aritmia jantung lebih efektif dan lebih cepat. Selain ablasi, pemasangan pacu jantung juga merupakan tindakan yang dilakukan untuk kasus aritmia jantung.

Tentang Pusat Jantung dan Pembuluh Darah MYcardia Eka Hospital

MYcardia dipimpin oleh Dr. dr. Muhammad Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI yang pengalaman dan jam terbang dalam menangani masalah jantung tak diragukan lagi. 

MYcardia Eka Hospital memiliki tim dokter yang mumpuni mulai dari spesialis aritmia, spesialis jantung klinis, spesialis jantung intervensi, spesialis jantung anak, spesialis jantung elektrofisiologi, cardiac intensivist, cardiac imaging, spesialis bedah toraks dan kardiovaskuler, spesialis kardioanestesi hingga perfusionist.